PANDUAN DALAM MEMULAI PETERNAKAN BEKICOT


Sudah banyak sekali berbagai jenis masakan yang dibuat dari bahan hewan ini, dari mulai sate bekicot hingga keripik bekicot yang sudah menjadi komoditi eksport.


Melihat potensi tersebut tentu saja bahan baku yang biasa muncul pada musim penghujan saja dapat dikelola dengan cara beternak bekicot secara instensif sehingga tidak mengandalkan pada musim penghujan saja.

Dalam budidaya bekicot luas lahan yang dibutuhkan sangat bebas tergantung dari selera peternak apakah ingin hasil yang besar atau yang sedang-sedang saja, kalau ingin hasil yang besar tentu saja ukuran lahan harus luas juga.


Adapun tahapan-tahapan dalam budidaya bekicot adalah sebagai berikut :

1. Tahap pertama yaitu persiapan, 

dalam hal ini mempersiapkan bahan dan peralatan. Kandang harus didirikan pada tanah kering, teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25 s/d 30 derajat celcius.
Cara pemeliharaan bekicot dalam kandang dapat dilakukan dengan cara memisahkan antara bekicot kecil dengan besar atau juga dengan mencampurnya tanpa melihat usia bekicot. Bedakan mana bekicot yang memang untuk tujuan pembibitan[indukan] dan mana yang yang dipanen.

Ada beberapa jenis kandang dalam membudidayakan bekicot antara lain ,
  • kandang kotak kayu yang terbuat dari lembaran kayu triplek berkaki ukuran panjang dan lebar 1 X 1 meter tinggi 1,25 meter diatas kotak tersebut diberi kawat kasa agar bekicot tidak keluar dan tempat berteduh,
  • kandang semen tak beeda dengan ukuran kandang kotak kayu kandang semen juga demikian hanya saja pada bagian dasar kandang diberi tanah yang mengandung cacing guna menjaga kelembaban kandang dengan tebal lapisan tanah sekitar 30 cm
  • dan kandang galian tanah berukuran panjang, lebar dan tinggi 1x1x1 m, tanah galian yang akan digunakan pilih yang agak kering dan dibawah pohon rimbun.


2. Tahap kedua Pembibitan, 

ada dua jenis bekicot yang biasa diternak yaitu spesise Achatina fulica dan Achatina variegata.


3. Tahap ketiga pemilihan calon indukan, 

karena bibit unggul belum tersedia, dapat menggunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak terdapat dikebun pisang, kelapa atau semak belukar ketika musim hujan banyak sekali dijumpai.

4. Tahap keempat Reproduksi dan Perkawinan. 

Dalam tahap ini bekicot biasanya mulai kawin pada umur enam sampai t8ujuh bulan ditempat pemeliharaan. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ketempat yang lebih aman, bekicot bertelur disembarang tempat setiap penetasan jumlah telurnya lebih dari 50-100 butir.


5. Tahap kelima Proses Kelahiran, 

pada thapan ini telur bekicot menetas setelah umurnya cukup. Pada waktu menetas menjadi anak cangkang yang biasanya tidak ditunggui induknya, memnetas dengan sendirinya.

Untuk memulai usaha budidaya ternak bekicot perlu dipertimbangkan faktor lokasi. Lokasi perlu dipilih yang dekat dengan jalan, agar mudah penanganannya, baik saat pembuatan kandang, saat pengontrolan maupun penanganannya pascapanen, artinya pada saat membawa hasil panen tersebut tidak kesulitan dalam transportasinya. Lokasi yang sesuai untuk budidaya bekicot adalah lokasi yang basah serta lembab dan terlindung dari cahaya matahari secara langsung. Selain itu juga tanah yang disukai adalah tanah yang banyak mengandung kapur sebagai zat untuk pembentukan cangkang.


Penyiapan Sarana dan Peralatan :

Perkandangan Walaupun lahan yang diperlukan tidaklah terlalu luas namun persyaratan mengenai kelembaban dan keteduhan perkandangan perlu diperhatikan, karena dalam aslinya dan untuk berkembang biak secara baik bekicot senang dengan keadaan yang lembab dan teduh. Kandang didirikan di tanah kering, teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25-30 derajat C. Jika di buat di kota besar seperti Jakarta, lahan perkandangan dapat di kondisikan di tempat yang teduh, dengan memberikan perlindungan berupa tanaman, tanaman diletakan di sekitar kandang. Untuk menjaga kelembaban dapat diletakan ember-ember berisi air dengan diberikan untaian-untaian kain yang mudah menyerap air. Tapi jangan lupa untuk memberikan bubuk abate atau memasukan ikan kecil di dalam ember air, untuk mencegah nyamuk berkembang biak.

Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa dilakukan secara terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang besar. Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah resikonya harus dibuat beberapa kandang. Fungsi kandang itu antara lain untuk penetasan, pembesaran dan sebagai kandang induk.


Ada tiga cara berternak bekicot di dalam kandang, antara lain:

Kandang Kotak Kayu :

Kandang terbuat dalam lembaran kayu tripleks yang berkaki. Untuk kerangkanya dapat digunakan kayu kaso. Ukuran panjang dan lebar kandang adalah 1 x 1 meter, tinggi 1,25 meter. Di atas kotak tersebut diberi kawat kasa, agar bekicot tidak keluar dari dalam kandang. Sebaiknya di atas kotak perlu dibuatkan tempat berteduh, agar keadaan tempat selalu gelap/tidak langsung kena sinar matahari.


Kandang Dari Bak Semen :

Pembuatan kandang ini sama dengan kandang kotak kayu. Dalam bak semen yang perlu diperhatikan adalah alasnya. Untuk menciptakan suasana lembab, alas semen perlu diberi tanah dan cacing untuk menggemburkan tanah dan menyerap kotoran yang dikeluarkan bekicot. Tebal lapisan tanah di dalam bak sekitar 30 cm. Zat-zat makanan yang diperlukan bekicot hendaklah selalu tersedia di dalam bak


Kandang Galian Tanah :

Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi 1 x 1 x 1 m. Perlu diperhatikan sebaiknya tanah galian yang akan digunakan untuk kandang dipilih yang agak kering. Sebaiknya kandang dibuat di bawah pohon yang rimbun, kalau dindingnya terlalu basah perlu diberi lapisan pasir.

Untuk menjaga keadaan selalu gelap, seperti cara pertama dan kedua, di atas kandang perlu dibuatkan bedeng sebagai penutup. Masa panen, bila kandangnya terbuat dari tanah galian, cara pengambilannya dilakukan dengan menggunakan galah yang bisa menjepit bekicot agar bekicot dan telurnya tidak rusak.

Peralatan yang dibutuhkan antara lain : Alat-alat yang diperlukan untuk pembuatan kandang: kayu, semen, bata pasir, kain kasa dan cangkul.

Pemilihan Bibit Calon Induk :

Jika bibit unggul belum tersedia maka sebagai langkah pertama dapat digunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik dijadikan bibit adalah yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan yang besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.

Reproduksi dan Perkawinan:

Bekicot biasanya mulai kawin pada usia enam sampai tujuh bulan ditempat pemeliharaan yang cukup memenuhi syarat. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ke tempat yang lebih aman. Bekicot bertelur di sembarang tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasanya lebih dari lima puluh butir (50-100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur bekicot itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dari 2 mm.

Proses Kelahiran :

Telur bekicot akan menetas setelah usianya cukup. Pada waktu telur itu menetas dan menjadi anak cangkang, biasanya tidak ditunggui induknya. Begitu bekicot selesai bertelur, telurnya ditinggalkan begitu saja. Telur bekicot akan pecah sendiri melalui proses alam.
Tidak semua jenis bekicot cocok untuk dibudidayakan. Dua jenis bekicot yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica dan Achatina variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya warna garis-garis pada tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis Achatina variegata warna garis-garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku.

Penetasan bekicot hingga menjadi anak tergantung pada keadaan tempat dan waktu tetas. Bilamana tempat itu memenuhi syarat (sempurna) seperti kelembaban tanah, iklim dan cahaya yang mencukupi, maka telur akan cepat menetas. Sebaliknya jika keadaan tanah/iklim kering dan tempatnya kurang menguntungkan maka telur akan lambat menetas.


Bekicot yang bagi sebagian besar orang adalah hewan yang jijik, ternyata mempunyai banyak manfaat dan keistimewaan. Salah satunya yaitu dapat melewati benda tajam tanpa terluka serta dapat menempel pada dinding tanpa terjatuh. Bekicot dapat digunakan sebagai makanan ternak peliharaan di rumah, dapat dijual sebagai sumber protein, zat kapur, dan fosfor bahan makanan ternak pabrik, Dijual sebagai komoditi ekspor ke Belanda, Taiwan, SIngapura, dan Negara Lainnya.

1. Syarat, Bahan, dan Alat budidaya bekicot

Syarat : Bekicot dapat hidup baik pada daratan rendah hingga daerah berbukit tidak lebih dari 1000m dari permukaan laut. Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam budidaya bekicot antara lain : Suhu yang dibutuhkan bekicot adalah 26'C-29'C, dan kelembaban antara 80-90%.

Bahan : Bahan utama yang diperlukan untuk budidaya bekicot adalah Bibit Bekicot, Kapur atau pecahan tembok, dan kompos.

Kemudian bahan untuk kandang kebun : batu bata, pasir, semen, tanaman pelindung.

Lalu untuk bahan kandang penetasan : bambu atau kayu, kawat kasa, engsel, kaleng bekas, pasir, kertas semen, dan jerami.


Alat : Alat yang diperlukan untuk membuat kandang bekicot adalah : cangkul, sendok tembok, palu, golok, gunting kawat, gergaji, dan meteran.

2. Langkah Kerja Budidaya Bekicot

Pembuatan Kandang, untuk pembuatan kandang kebun dapat dilakukan dengan cara : Pilih lokasi kebun yang cukup rindang, Ukur lahan yangakan digunakan untuk kandang kurang lebih 10m x 10m, Buat parit dengan pasangan batu bata dan diplester dengan semen di sekeliling kebun dengan ukuran lebar 40cm dan dalam 30cm, Kemudian isi parit tersebut dengan air (periksa jangan sampai parit tersebut bocor).
Pembuatan Kandang Penetasan. Kandang penetasan khusus digunakan untuk proses perkawinan. Penetasan telur dapat dilakukan dengan cara berikut ini : Buat kotak sebagai kandang tanpa alas dengan ukuran lebar 75cm, panjang 150cm, dan tinggi 60cm dengan bahan kayu. Kemudian buat tutup kandang dengan menggunakan kawat kasa.

3. Pemilihan Induk dan Perkawinan bekicot

Bekicot banyak sekali ditemukan didaerah pedesaan, jadi anda hanya harus mengumpulkan bekicot-bekicot tersebut ke dalam kandang yang sudah disediakan tadi, kemudian untuk memilih indukan dapat dipilih sesuai kriteria berikut ini : Bertubuh besar dengan ukuran 6-7cm dan berat sekitar 70gr. Mempunyai cangkang yang kuat dan bersih. Untuk pemilihan induk tidak perlu memperhatikan jenis kelamin, karena bekicot adalah hewan yang mempunyai kelamin ganda. Bekicot yang sudah dipilih dapat langsung ditempatkan di dalam kandang penetasan. Setiap kandang penetasan dapat diisi 10 pasang bekicot. Untuk pemindahan bekicot dari kandang ke kandang penetasan sebaiknya dilakukan pada malam hari.

4. Pembesaran bekicot:

Pembesaran merupakan tahap lanjutan setelah penetasan telur dan pemeliharaan anak bekicot. Pembesaran yang dilakukan di kandang dilakukan setelah anak bekicot berumur 7-15 hr. Kegiatan pembesaran dimulai dengan pemindahan anak bekicot dari kandang penetasan ke dalam kandang pembesaran. Pada saat pemindahan harus dilakukan dengan hati-hati karena cangkang bekicot masih sangat rapuh. Setelah anak bekicot dipindahkan ke dalam kandang pembesaran, perlu diperhatikan pemberian vaselin di sekitar dinding kandang, agar anak bekicot tidak keluar dari kandang. Agar pembesaran bekicot sempurna lakukan penyiraman kandang sehari 2x yaitu padi dan sore hari agar kelembaban dan suhu kandang dapat terjaga dengan baik. Bekicot dapat dipanen setelah berumur sekitar 7-10 bulan.

5. Pemasaran bekicot

Bekicot segar adalah bekicot yang dipasarkan dalam bentuk segar dan masih hidup. Cara umum yang digunakan yaitu dengan menempatkan bekicot ke dalam keranjang atau langsung di bak truk dengan cara berlapis-lapis antara bekicot dan pelindung.
Bekicot olahan adalah bekicot yang diolah terlebih dahulu sebelum dipasarkan. sebelum mengolah bekicot hendaknya bekicot tidak diberi makan dahulu selama 2 hari untuk membersihkan kotoran yang ada didalamnya

0 Response to "PANDUAN DALAM MEMULAI PETERNAKAN BEKICOT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel